Langsung ke konten utama

Puisi Perihal Takdir - Resha Yuwanda "Psikologi '2020' Universitas Negeri Padang"

 

Perihal Takdir

 

Terkadang takdir mengundang emosi

Kukira setelah senja akan ada bulan

Ternyata malam ini hujan

Retina itu tak mampu menahannya

 

Susunan rencana yang begitu rapi

Tak menjamin acc dari sang pencipta

Miris memang

Tapi bukanlah melangkah adalah solusi terbaik?

 

Sekarang aku tak mampu melihat kedepan

Selalu menundukkan kepala

Mencuri kesempatan untuk berpaling

Memaksa senyum di kala sendu

 

Saat album usang itu mulai terlihat

Kerap kali mengundang pilu

Memori itu tak pernah pudar

Akankah aku kuat untuk bertahan?

Hanya Allah yang tau

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Seukir Nama di Hati - Achmad Yudha Pratama "Psikologi '2021' Universitas Negeri Padang"

Puisi “Seukir nama di hati” Lukisan wajah, terekam jelas oleh mata Telinga ini, hampa tanpa suara Detakkan ini berdegup kencang, saat kau di sampingku Namun aku tidak tahu nama degupan ini   Namamu terukir di dalam kalbu Bahkan senyumanmu memancar di setiap sudutnya jelas sekali bila bayanganmu selalu terbawa mimpi tapi apakah aku pantas? Imanku tak sekuat imanmu ibadahku tak sebanding dengan ibadahmu Kau ma’rifat bukan seperti aku yang naqiroh Bahkan waktumu banyak di habiskan untuk tuhanmu Ya ilahi....... Sujudku belumku ubah Do’aku belumku ganti Namun, tetap dia yang aku inginkan Dan namanya yang kuharapkan Sebagai pendampingku di jalan kebenaran The end..... Penulis          : Achmad Yudha Pratama Nim               : 21011001 Jurusan        : Psikologi Instansi        : Universitas Negeri Padang Judul puisi  : seukir nama di hati  

Puisi Pertemuan Jarak Jauh di Masa Pandemi - Jimmi Carter H. Simagunsong "Kesehatan Masyarakat '2020' STIKes Nurul Hasanah Kutacane"

 Nama: Jimmi Carter H. Simangunsong Mahasiswa : -STIKes Nurul Hasanah Kutacane     -Prodi Kesehatan Masyarakat -Tngkat 2 semester 3   Judul puisi :    Pertemuan Jarak Jauh dimasa Pandemi           "Pertemuan Jarak Jauh dimasa Pandemi"          Oleh : Jimmi Carter H. Simangunsong   Pertemuan Agustus Kutuliskan ceritamu melalui puisiku Saat ini hanya ada pertemuan dari kejauhan Seolah jarak menjadi titik tempuh perjumpaan.   Negaraku sedang tidak baik-baik saja Bangsaku pun sedang rindu sanak saudara Yang katanya Covid-19 yang melanda dunia Memberi luka untuk kita para penghuniNya Serta muda tua berguguran hanya karna pertemuan.   Para pedagang kaki lima tak lagi bertemu dengan para langganannya Serta duduk diam dirumahnya menunggu bantuan dana dari pemerintahNya Pemilik gedung pun harus melihat tertutup nya pintu gedungnya di saat terik matahari menyuruhnya untuk buka Sebab situasi melarang kita untuk berjumpa dan menyuruh kita u