Langsung ke konten utama

Puisi Pria Pelosok Jantung - Helina Sitorus "Psikologi 2019 Universitas Negeri Padang"

PRIA PELOSOK JANTUNG 
Helina Sitorus 

Aku mabuk, 
Bukan di bibir cawan anggur,
Itu sesal yang menyangkut di kerongkongan 


Di sudut pelosok jantung
Kutemukan kekasih kehausan di mata air 
Air matanya adalah kerak sisa musim kemarau 


Aku mabuk, 
Bukan di bibir cawan anggur
Selain matanya, tidak ada bening tempat berkaca 


Kekasihku yang jauh di pelosok jantung
....
Aku teringat pada jamuan tengah malammu
Ketika kapuk baru saja berbunga, dan larut pecah,
setelah kau tuangkan mabuk yang kureguk
Kau pinta aku memetik dan memungutnya sebagai tanda
Malam akan selalu beranak pinak 


Ketika pagi lahir dari rahim subuh
Aku sadar,
Di beranda rumah ada tangga yang harus kuturuni 
Meninggalkan pelosok jantung, 
Mata air dan air mata musim kemarau 


Di matamu yang bening, telah kutitipkan debit-debit cinta
Tinggal kau timba saja jika kemarau tiba. 


Bukit tinggi, 8 April 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Seukir Nama di Hati - Achmad Yudha Pratama "Psikologi '2021' Universitas Negeri Padang"

Puisi “Seukir nama di hati” Lukisan wajah, terekam jelas oleh mata Telinga ini, hampa tanpa suara Detakkan ini berdegup kencang, saat kau di sampingku Namun aku tidak tahu nama degupan ini   Namamu terukir di dalam kalbu Bahkan senyumanmu memancar di setiap sudutnya jelas sekali bila bayanganmu selalu terbawa mimpi tapi apakah aku pantas? Imanku tak sekuat imanmu ibadahku tak sebanding dengan ibadahmu Kau ma’rifat bukan seperti aku yang naqiroh Bahkan waktumu banyak di habiskan untuk tuhanmu Ya ilahi....... Sujudku belumku ubah Do’aku belumku ganti Namun, tetap dia yang aku inginkan Dan namanya yang kuharapkan Sebagai pendampingku di jalan kebenaran The end..... Penulis          : Achmad Yudha Pratama Nim               : 21011001 Jurusan        : Psikologi Instansi        : Universitas Negeri Padang Judul puisi  : seukir nama di hati