Girls, Catcalling Itu Pelecehan, Bukan Pujian
“Cewek..piwwiit,
mau kemana ka? Sendirian aja? Assalamualaikum cantik, senyum dong”. Pernah
mengalami hal demikian? Perlu kamu ketahui girls, bahwa perbuatan seperti itu merupakan catcalling.
Masyarakat masih ambigu dalam memaknai apakah catcalling
ini termasuk candaan, pujian atau pelecehan seksual. Menurut Oxford
Dictionary, catcalling diartikan sebagai siulan, panggilan dan komentar
yang bersifat seksual dari laki-laki kepada perempuan yang lewat dihadapannya. Catcalling
dapat berkembang menjadi street harassment, yakni bentuk
pelecehan seksual yang dilakukan di tempat umum.
Catcalling merupakan jenis pelecehan seksual secara verbal. Pelaku catcalling
menyerang korban secara verbal, entah itu dengan siulan, godaan dan juga gestur
tubuh seperti main mata. Bahkan ada yang secara terang-terangan mengomentari
bentuk tubuh dan memandangi tubuh korban dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Dampak psikologisnya adalah korban merasa terganggu, takut, dan merasa tidak
nyaman. Hal ini juga bisa berdampak pada perilaku si korban. Contohnya, ketika
korban melihat kerumunan laki-laki di jalan, ia harus berputar arah untuk
menghindari kerumunan tersebut.
Budaya patriaki masih sangat kuat di masyarakat. Hubungan
laki-laki dan perempuan masih didominasi dan dipengaruhi oleh idiologi gender. Sehingga
mendorong terbentuknya kesenjangan dan ketidakadilan gender yang dapat mempengaruhi
berbagai aspek di masyarakat. Laki-laki merasa memiliki power dan kontrol
terhadap perempuan sehingga menciptakan relasi kuasa yang timpang. Akibat
relasi kuasa yang timpang maka lahirlah tindakan merendahkan dan melecehkan
perempuan. Budaya patriaki menciptakan konstruksi berpikir bahwasanya laki-laki
berkaitan erat dengan ego maskulinitas, sehingga femininitas kerap kali
dianggap lemah. Hal ini menjadikan laki-laki memandang perempuan sebagai objek seksual.
Sehingga mereka menganggap bahwa mengganggu dan menggoda perempuan di tempat
umum merupakan hal yang wajar. Terkadang pakaian yang dikenakan oleh perempuan
dijadikan alibi untuk melakukan pelecehan seksual. “Siapa suruh pakai baju
seksi! Pakai baju yang sopan dong, menutup aurat”. Hey bro! Apakah ini dapat
dijadikan alasan? Jika perempuan dituntut untuk berpakaian tertutup, kenapa
laki-laki tidak dituntut untuk menundukkan pandangan?
Dari Detik.com, menyatakan bahwa tidak ada kaitannya
pelecehan seksual dengan pakaian yang digunakan korban. Berdasarkan fenomena
yang terjdi masyarakat, yang mengalami catcalling tidak hanya perempuan
yang berpakaian terbuka, namun perempuan berpakaian tertutup dan berhijab
mengalami catcalling. Pelecehan seksual tak pandang bulu, siapapun dapat
menjadi korbannya. So, Be carefull girls.
Dilansir dari CNN Indonesia, survei yang dilakukan oleh
kelompok pendukung korban kekerasan seksual, Lentera Sintas Indonesia, bekerja
sama dengan wadah petisi online Change.org dan media perempuan, menyatakan
bahwa pelecehan seksual secara verbal adalah kekerasan seksual paling sering terjadi.
Survei ini mendapat 25.213 responden. Hasilnya
sebanyak 58% pernah mengalami pelecehan secara verbal, 25% responden lainnya pernah
mengalami pelecehan secara fisik seperti sentuhan, remasan, pijitan, pelukan,
ciuman, dan lainnya. 21% responden pernah dipaksa melihat, menonton konten
porno, alat kelamin atau aktvitas seksual, dan 6% lagi mengalami pemerkosaan.
Girls,
mari saling support untuk menghindari dan melawan pelaku catcalling. Dilansir
dari Magdalene.com ada 5 cara untuk melakukannya: pertama, berhenti dan
menatap mereka dengan berani. Kedua, percaya diri dan pastikan kamu
selalu aman. Hal yang paling penting untuk kita lakukan adalah melawan secara
aman seperti memberikan tanda pada mereka bahwa kamu tidak suka akan hal itu. Ketiga,
beranikan diri untuk melapor atau meminta tolong. Kamu dapat melaporkan
kejadian tersebuat kepada petugas terdekat atau meminta bantuan masyarakat sekitar. Keempat, jalan terus dan
tinggalkan saat ada segerombolan laki-laki yang mengganggumu. Kamu bisa
pura-pura angkat telepon dan sibuk berbicara di telepon. Kelima, coba
hindari menggunakan perhiasan yang mencolok. Tidak menutup kemungkinan jika catcalling
berujung pada perampokan. Alangkah lebih baik kalau kamu menyimpan perhiasan mu
atau tidak membawanya sama sekali.
Komentar
Posting Komentar