Nama : Diana Dwi Fortuna
NIM : 20011016
Judul Esai : Prokrastinasi
Akademik: Bukan Sebuah Pilihan
Prokrastinasi
akademik merupakan kegagalan dalam mengerjakan tugas akademik dalam kerangka
waktu yang diinginkan atau menunda mengerjakan tugas sampai saat-saat terakhir
(Wolter, 2003). Prokrastinasi akademik dimaknai sebagai suatu kebiasaan yang
tidak efektif dan cenderung kearah yang bersifat negatif. Berbagai bentuk
prokrastinasi dapat dilakukan oleh siapapun dan dapat dilakukan pada semua
jenis pekerjaan. Solomon & Rothblum (1984:503) mengatakan: “Procrastinaton, the act of needlessly
delaying tasks to the point of experiencing subjective discomfort, is an
all-too-familiar problem”. Pernyataan ini menjelaskan bahwa suatu penundaan
dikatakan sebagai prokrastinasi jika dilakukan pada tugas yang penting,
dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang, menimbulkan perasaan tidak nyaman,
serta secara subyektif dapat dirasakan prokrastinator.
Munculnya
prokrastinasi akademik dalam diri mahasiwa tidak terjadi begitu saja, namun
terdapat penyebab yang melatar belakanginya. Menurut Ferrari, Johnson, & Mc
Cown (1995) menyebutkan bahwa perilaku prokrastinasi disebabkan adanya pikiran
irrasional dari prokrastinator, adanya kecemasan karena kemampuannya dievaluasi,
malas dan kesulitan mengatur waktu dan tidak menyukai tugasnya, adanya
punishment dan reward, disebabkan faktor lingkungan serta adanya tugas yang
menumpuk. Berdasarkan jurnal prokrastinasi akademik dikalangan mahasiswa
program studi bimbingan dan konseling menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik
yang paling banyak terjadi disebabkan oleh manajemen waktu dengan persentase
21% atau sebanyak 47 dari 229 mahasiswa dengan kategori sangat tinggi. Dari
penjabaran tersebut dapat diketahui bahwa prokrastinasi akademik pada mahasiswa
tidak disebabkan oleh satu faktor saja namun dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
Menunda-nunda
dianggap sebagai hambatan mahasiswa dalam mencapai kesuksesan akademis karena
dapat menurunkan kualitas dan kuantitas belajar, menambah tingkat stress dan
berdampak negatif dalam kehidupan mahasiswa. Kondisi tersebut ditunjukkan dari
beberapa hasil penelitian yang menunjukkan tingkat prokrastinasi akademik
mahasiswa yang masih tinggi. Burka & Yuen (2008) memperkirakan
prokrastinasi pada mahasiswa mencapai 75% dan 50% dari siswa melaporkan bahwa
mereka melakukan prokrastinasi secara konsisten dan menganggapnya sebagai
masalah. Hasil penelitian Yudistiro (2016:428) diketahui bahwa siswa yang
memiliki prokrastinasi akademik tinggi dan sangat tinggi dengan jumlah 4 siswa
atau sekitar 7,55% dikategori sangat tinggi dan 17 siswa atau 32,08% dikategori
tinggi. Dalam kategori ini, siswa cenderung selalu menunjukkan perilaku
penundaan mengerjakan tugas akademik sebagi suatu pengunduran secara sengaja dan
disertai dengan perasaan tidak suka untuk mengerjakan tugas tersebut.
Prokrastinasi
yang berkepanjangan tentu saja dapat menganggu produktivitas dan kondisi psikis
individu. Orang yang menunda-nunda tugas dianggap kurang kompetitif dan
memiliki kognitif yang rendah dibandingkan kelompoknya. Hasil studi empiris
oleh Burns, Dittman, Nguyen & Mitchelson (2000) dan Woters (2003)
mengungkapkan hasil dari menunda-nunda tugas, seseorang akan kehilangan waktu,
kesehatan yang terganggu, dan harga diri yang rendah. Dari
penjabaran-penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi bukanlah
suatu pilihan akan tetapi prokrastinasi hanya sebuah penundaan yang dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif pada individu. Untuk itu seharusnya kita
tidak lagi melakukan perilaku prokrastinasi sebagai wujud menghargai diri dan
manajemen waktu yang baik.
Referensi:
Fauziah, H., H. (2015). Faktor-faktor yang
memengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi uin sunan
gunung jati bandung. Jurnal Ilmiah Psikologi,
2(2), 123-132.
Muyana, S. (2018). Prokrastinasi akademik dikalangan
mahasiswa program studi bimbingan konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 8(1), 45-52.
doi:10.25273/counsellia.v8i1.1868
Komentar
Posting Komentar